berkat-di-tengah-krisis

Oleh: Pdt. Alan Y. Parrangan

Kejadian 26:1-6

Sama seperti Ishak, kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari krisis, dan pengalaman kehidupan Ishak adalah teladan yang baik yang mengajarkan kita bagaimana seharuskan sikap hati dan tindakan kita di saat Krisis:

Percaya & Taat pada pimpinan Tuhan.

Ishak menerima perintah Allah dan mengambil keputusan yang benar, yakni taat mengikuti perintah Allah untuk tidak pergi ke Mesir, namun tinggal sebagai seorang asing di sebuah negri yang ditunjukan  Tuhan.  Satu yang perlu kita ingat adalah bahwa sesungguhnya, Tuhan selalu ada di setiap masa dalam hidup kita. Allah siap menunjukan kemana kita harus melangkah, namun yang terpenting adalah ketaatan kita melakukan perintahnya.

Tuhan sendiri yang akan menunjukan jalan yang harus dipilih orang yang takut akan Dia (Mazmur 25:12)  Ketika kita melangkah, sesungguhnya tangan Tuhan sendirilah yang akan menuntun kita. Tuhan yang akan terlebih dahulu menunjukan diriNya kepada kita. Melalui perkataanNyalah kita akan mengerti apa yang harus dilakukan. Pilihan Tuhan adalah yang terbaik.

Berkat, kelimpahan dan penyertaan Tuhan yang dialami ishak sesungguhnya tidak terlepas dari kehidupan ayahnya, Abraham. Warisan iman yang Abraham turunkan dalam kehidupan Ishak membuat Ishak mampu menaruh percayanya pada Tuhan, meski disaat krisis.  Tuhan menuntun langkah iman Ishak dan membuat dia berhasil (Kejadian 26:12)

Melangkah & Tetap Menabur

Rahasia untuk membuka aliran berkat Allah di masa krisis adalah melangkah maju dalam iman dan menabur. Ishak tetap menabur di masa krisis dan Tuhan memberkati pekerjaan tangannya, sehingga taburannya menghasilkan tuaian yang melimpah, hingga seratus kali lipat (Kejadian 26:12;Mazmur 126:1-6).

Percaya Allah sanggup memberkati

Pada masa sulit, Allah membuat Ishak berhasil dan beruntung, ia menemukan sumur-sumur sumber air, namun beberapa kali ia merelakan sumur miliknya untuk menghindari pertengkaran. Ishak memilih untuk tidak mempertahankan sumur untuk menjaga kedamaian, hingga Tuhan memberikannya Rehobot, yakni tempat yang luas, untuk dapat berkembang.

Belajarlah dari kehidupan Ishak, lalui masa-masa krisis dengan melangkah bersama Tuhan dan mulailah menabur. Menabur benih di masa krisis merupakan tindakan iman, dan itu menyukakan hati Allah. Percayalah bahwa Tuhan sanggup memberkati, nantikan pertolongan dan pembelaan hanya dari Tuhan, tinggalkan pertengkaran, dan terus melangkah, hingga sampai pada tempat yang disediakan Tuhan untuk kita diami. Milikilah warisan iman ini, dan tetaplah percaya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *