Oleh : Pdt. Allan Y Parrangan (Gembala Sidang)
Matius 16:20
Ayat ini mencatat reaksi Yesus setelah Petrus memberikan pernyataan pribadinya mengenai
pengenalannya terhadap identitas Yesus, yang memperlihatkan sebuah reaksi yang
sepertinya bertentangan dengan kepribadian Allah sendiri, yakni melarang murid-muridNya
supaya mereka tidak memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia adalah Mesias.
Maksud Yesus melarang adalah Ia menginginkan supaya setiap orang mengenal Dia secara
pribadi, dan bukan apa kata orang. Bahkan murid-murid Yesus pun diperkenalkan secara
pribadi dengan Yesus (Yohanes 1:40-42). Yesus ingin dikenal secara pribadi oleh setiap
orang yang mengenal Dia, supaya kita dapat belajar percaya pada Allah. Pengenalan yang
didasarkan apa kata orang lain pasti tidak akan mampu bertahan melalui proses pengujian.
Allah adalah Tuhan yang ingin menjalin Hubungan dengan anak-anakNya. Ayub ketika dia
mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan, berhadapan langsung dengan Tuhan dan
mampu mengatakan bahwa tidak ada rencana Tuhan yang gagal (Ayub 42:5).
Pengenalan akan Tuhan membuat kita sanggup terus berdiri dan tidak malu mengalami
penderitaan seperti Paulus (2 Timotius 1:12). Penderitaan yang harus Kita lalui sesungguhnya
adalah media bagi Allah untuk mempertontonkan kekuatan kuasaNya bagi mereka yang
menjalin hubungan dengan Tuhan, sebab melalui kesulitan dan penderitaanlah kita akan
bertemu langsung dengan Allah (1 Petrus 1:6 ; Yakobus 1:2; Filipi 3 : 10; Daniel 11:32).
Pribadi yang sungguh-sungguh mengenal Allah akan memiliki perbedaan yang signifikan
dibanding mereka yang sekedar mengetahui, dari orang lain. Sebab ke atas kehidupan
mereka diberikan jaminan yang membuat alam maut tidak akan mampu menguasainya, serta
kunci kerajaan Sorga sehingga apapun yang kita ikat di dunia terikat di Sorga, dan apa yang
kita lepaskan di dunia akan Tuhan lepaskan juga di Sorga.